Intelegensi adalah kemampuan terarah, berpikir secara rasional, dan kemampuan untuk mengatasi masalah. dan intelegensi juga sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan nya.
menurut Claparde dan Stern mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru. dan menurut William Stern
mengemukakan batasan sebagai berikut: intelegensi ialah kesanggupan
untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan
alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya. menurut William ini intelegensi di pengaruhi oleh faktor keturunan, pendidikan, dan lingkungan seseorang.
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga
sekitar 0,50. Sedangkan di antara dua anak kembar, korelasi nilai tes
IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang
diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu
yang sebenarnya, dan hanya 0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya.
Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ
mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak
pernah saling kenal.
Pengukuran Inteligensi
Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, dua
orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat
dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas
khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.
Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika
mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya
adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai
rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil
perbaikan ini disebut Tes Stanford Binet.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar